Jumlah Manusia di Muka Bumi Ini tidak terhitung banyaknya, akan tetapi Allah menciptakan manusia selalu berbeda antara satu dengan yang lainnya

Rabu, 25 Agustus 2010

KLUET BATAK

BATAK ALAS-KLUET

Wilson Rajagukguk (*)

Berbicara tentang istilah ‘Batak’ maka pikiran kita tentu tertuju kepada diri kita sendiri ‘Halak Hita’ yang hidup atau berasal dari kawasan Sumatera Utara. Tetapi istilah itu tidak melulu menjadi milik kita. Ungkapan ‘Batak’ ditemukan di Bulgaria, Turki dan beberapa daerah Persia. Kurang jelas memang dari ungkapan itu apakah ada sekelompok orang yang menamakan diri sebagai orang Batak di sana.

Di Filipina, saat ini ada sebuah suku yang menamakan diri ‘Batak’. Kehidupan mereka masih setengah nomaden. Mereka dikuatirkan sedang menuju ke arah kepunahan. Memang sudah ada badan dunia dari PBB yang mencoba menolong untuk menyelamatkan mereka. Kita berharap usaha itu berhasil. Siapa tahu kelak ada antropolog Batak yang dapat menemukan hubungan kekerabatan kita dengan mereka. (mudah-mudahan dari segi genetika, Pak Sangkot Marzuki bisa menolong).

Selain halak hita, di Indonesia ada juga sebuah sub etnis Jawa (tinggal di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur). Jumlah mereka memang tidak begitu banyak sehingga kurang mendapat perhatian.

Orang Komering (tinggal di Sumatera Selatan) sering disebut-sebut juga sebagai hasil perkawinan antara orang Batak dan Orang Lampung. Ada yang menyebut bahwa orang Lampung sesungguhnya adalah keturunan Si Raja Batak. (Lampung ?= lapung).

Kita yang tinggal dan berasal dari ‘Tano Batak’ hingga saat ini masih belum jelas yakin dan mengetahui berapa banyak sebenarnya subgoup Batak itu. Ada yang menyatakan lima, enam bahkan tujuh (Toba, Simalungun, Paro, Pakpak, Mandailing, Pesisir(?) dan Nias(?)). Subgroup ini akan bertambah lagi setelah dikenalkan akan adanya satu sub-Batak di daerah Aceh. Mereka dinamai (oleh peneliti asing) sebagai Batak Alas-Kluet.

Dari beberapa literatur yang saya dapatkan mereka tinggal di daerah pegunungan Bukit Barisan. Saat ini ada satu kota kecil di pesisir Barat Aceh bernama Kluet, dan mungkin kota ini menjadi kota mereka. Orang Batak Alas-Kluet bertetangga dengan orang Gayo dan mempunyai persamaan gaya hidup dan budaya.

Batak Alas-Kluet ditaklukkan oleh Kesultanan Aceh dan memaksa mereka ke dalam perbudakan pada paro pertama tahun 1600-an. Mereka kini menganut agama Islam (Sunni 99,9 %). Selama jangka waktu tertentu keberadaan mereka tidak diketahui dan tidak tersentuh oleh pihak luar. Pada masa penjajahan, mereka dapat bertahan terhadap okupasi Belanda (tahun 1904 hingga 1942) dan banyak diantara mereka yang terbunuh.

Orang Batak Alas-Kluet menjalani hidup mereka dengan bertani dan dengan sisa-sisa latar belakang ‘Habatahon’. Perkawinan mereka exogamous (kawin dengan marga lain) seperti halnya kita ‘Halak Batak’ dan jarang yang berpoligami. Perkawinan biasanya diatur oleh kedua keluarga calon mempelai. Pertunangan (pra-perkawinan) biasanya memerlukan waktu kira-kira tiga tahun.

Kekuasaan di desa-desa dibagi menurut kelompok keluarga sesuai dengan mergo (mungkin berasal dari kata ‘marga’). Dan bagian pemerintahan yang lebih kecil lagi dinamai rodjo. Sekelompok orang ‘namarsabutuha’ diberi sebutan sara rodjo (sada ama) atau sara ino (sada ina).

Batak Alas-Kluet tidak mengenal karakter tulisan. Mungkin mereka belum sempat mengenal Surat Batak atau mungkin Surat Batak belum tercipta ketika mereka bermukim di sana. Semua bentuk nasihat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kehidupan sosial diturunkan secara turun temurun melalui tarombo-tarombo dan turi-turian.

Bukankah ‘halak hita’ mempunyai identitas yang sama?).

Statistik:

Demografi: (1990) 80.900 orang
87.400 orang
94.100 orang.

Yang pasti, mereka sesungguhnya adalah orang Batak. Bagaimana dan siapakah kerabat mereka yang paling dekat dengan Halak Hita yang kita kenal sekarang ?. Kita belum tahu. Mereka adalah saudara kandung kita yang merupakan keturunan Si Raja Batak yang bertempat tinggal di sana.

Harapan penulis apabila suatu ketika kita mengadakan sebuah pertemuan (semacam seminar) tentang Batak, mari kita ikutkan dan pikirkan orang Batak Alas-Kluet. Adakah diantara kita yang tertarik membuat lembaga penelitian tentang mereka dan menolong sehingga mengetahui bahwa mereka tidak sendiri?. Mereka perlu mengetahui bahwa Halak Hita ada dan dapat dimintai pertolongan.

Kluet Selian


Kenduri Adat Perjabuan di Kluet Raya
Senin, 03 Mei 2010 10:36:22 WIB

TAPAKTUAN - Adat dan budaya di Kluet Raya tampaknya sangat spesifik dan egalitik tetapi bukan eksklusif sebagaimana pandangan sebagian pihak.Sebut saja, satu acara yang baru-baru ini diselenggarakan oleh sebagian warga Kluet yang tergabung dalam komunitas pertalian darah menurut garis keturunan (ayah) yakni kenduri perjabuan (marga dalam adat Batak-red) Selian.

Kenduri bersama di kawasan pegunungan Sikorong Kecamatan Kluet Timur tepatnya di pegunungan Suro, sekitar 40-an Km sebelah timur Tapaktuan, Sabtu lalu, diisi dengan pembacaan doa dan wirid Yassin serta tahlilan di sekitar kompleks perkuburan nenek moyang keturunan Selian (Rajo Enggang, dll).

Pengurus Selian Sepakat
Bersamaan dengan acara kenduri yang dihadiri sedikitnya 1000-an warga Kluet tersebut, diadakan pula musyawarah besar (Mubes) Selian Sepakat Aceh Selatan yang bertujuan untuk membentuk dan memilih pengurus organisasi Jabu Selian Sepakat periode lima tahun mendatang.

Adapun pengurus terpilih antara lain Ali Usman Selian (ketua) dan Amat Angkasah Selian (sekretaris), kepengurusan ini dilengkapi dengan wakil ketua, wakil sekretaris, bendahara dan seksi-seksi serta perwakilan kecamatan se-Aceh Selatan.

Hadir dalam Mubes Jabu Selian itu antara lain Muspika Kluet Timur dan tokoh masyarakat Kluet.
Camat Kluet Timur, Halimuddin SH MM kepada Analisa di Tapaktuan, mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran organisasi dan kegiatan kenduri tersebut.

"Apalagi tujuannnya untuk menjalin silaturahmi antara sesama jabu (marga) dan masyarakat luas umumnya demi kemajuan Kluet Timur khususnya dan Kluet Raya pada umumnya," katanya.

Sementara itu penasehat Jabu Selian, M Arbi Selian, mengatakan kehadiran organisasinya semata-mata untuk menjalin persaudaraan mendukung pelaksanaan pembangunan di Aceh Selatan.

Menurutnya, terdapat beberapa marga di Kluet Raya yang hidup secara berdampingan secara turun-temurun di Kluet yakni Selian, Pinim (Sikulat), Pelis, Chenago, Bencawan dan Kerinci.
 
"Sistem perjabuan ini patut dilestarikan untuk memperkuat pelaksanaan adat/budaya Kluet di tengah-tengah dinamika adat dan budaya Aceh,"kata M Arbi yang juga ketua IGAS (Ikatan Geuchik Aceh Selatan) itu. 





Selasa, 24 Agustus 2010

Jenis-Jenis Bibit Coklat dan Hasil /Ha

KAKAO MULIA
KLON DR 1

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 1,5 ton/ha., Bersifat tidak kompatibel menyerbuk sendiri sehingga masih dapat terkontaminasi serbuk sari klon lain, Berat per biji kering 1,36 g, Rentan terhadap penyakit busuk buah dan VSD.
KLON DR 2

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 1,54 ton/ha., Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,19 g, Tahan penyakit busuk buah.
KLON DR 38

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 1,5 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,47 g., Rentan terhadap penyakit busuk buah dan VSD.
KLON DRC 16

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 1,54 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,19 g, Tahan penyakit busuk buah.
KLON ICCRI 01

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 2,5 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,36 g, Tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD.
KLON ICCRI 02

Klon penghasil biji putih, produktivitas mencapai 2,37 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,32 g, Tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD.

KAKAO LINDAK
KLON GC 7

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 2,0 ton/ha, Bersifat tidak kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,24 g, Kadar lemak biji 55%, Rentan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD. Rentan hama PBK.
KLON ICS 60

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 1,5 ton/ha, Bersifat tidak kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,67 g, Kadar lemak biji 54%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD, Rentan hama PBK.
KLON TSH 858

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 1,76 ton/ha, Bersifat tidak kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,15 g, Kadar lemak biji 56%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD, Rentan hama PBK.
KLON ICS 13

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 1,83 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,05 g, Kadar lemak biji 52%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD, Rentan hama PBK.
KLON NIC 7

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 1,65 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,5 g, Kadar lemak biji 53%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Moderat tahan penyakit VSD, Rentan hama PBK.
KLON PA 300

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 1,40 ton/ha, Berat per biji kering 1,14 g, Kadar lemak biji 54%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Moderat tahan penyakit VSD
KLON RCC 70

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 2,28 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,18 g, Kadar lemak biji 57%, Moderat tahan penyakit busuk buah, Rentan penyakit VSD, Rentan hama PBK.

KLON ICCRI 03


Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 2,19 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,18 g, Kadar lemak biji 55%, Tahan penyakit busuk buah, Moderat tahan penyakit VSD.
KLON ICCRI 04

Klon penghasil biji unggu, produktivitas mencapai 2,16 ton/ha, Bersifat kompatibel menyerbuk sendiri, Berat per biji kering 1,12 g, Kadar lemak biji 55%, Tahan penyakit busuk buah, Moderat tahan penyakit VSD.
Benih Hibrida F1

  • Bahan tanam dalam bentuk benih, produktivitas mencapai 1—1,5 ton/ha.
  • Terdapat keragaman produktivitas antar tanaman akibat proses segregasi sifat-sifat tetua klonal.
  • Populasi tanaman secara umum lebih toleran terhadap serangan hama dan penyakit.
  • Secara teknis lebih mudah diadopsi oleh petani karena perbanyakannya relatif mudah.
  • Jenis hibrida yang tersedia: ICS 13 x Sca 6/Sca 12, ICS 60 x Sca 6/Sca 12, GC 7 x Sca 6/Sca 12, DR 1 x Sca 6/Sca 12.


Jumat, 13 Agustus 2010

Daftar Penetapan Angka Kredit Guru



LAMPIRAN I :  KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

                           KEBUDAYAAN

                           NOMOR     : 025 / 0 / 1995

                           TANGGAL : 8 MARET 1995
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN GURU


MASA PENILAIAN : TANGGAL 30-06-200  s.d. 30-06-200

KETERANGAN PERORANGAN

1
N A M A
:
2
NIP / NOMOR SERI KARPEG
:
3
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR
:
4
JENIS KELAMIN
:
5
PENDIDIKAN YANG TELAH DIPERHITUNGKAN ANGKA KREDITNYA
:
6
PANGKAT/GOL.RUANG/TMT
:                                                                    01-10-200
7
JABATAN GURU/ TMT
:                                                                    01-07-200
8
MASA KERJA
Lama
:    Tahun        Bulan

GOLONGAN
Baru
:    Tahun        Bulan
9
JENIS GURU
: Guru Kelas
10
TUGAS
: Mengajar Kelas
11
ALAMAT
Sekolah
: SDN                                       Kecamatan 

Rumah
: Jl. 



UNSUR YANG DINILAI



No
UNSUR UTAMA DAN
SUB UNSUR
ANGKA KREDIT MENURUT
SEKOLAH PENGUSUL
TIM PENILAI
LAMA
BARU
JUMLAH
LAMA
BARU
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9









I

UNSUR UTAMA
 
0




A
1
Pendidikan








a. Memperoleh Ijazah








b. Memperoleh Akta II

















Jumlah Pendidikan

0














2
STTPL








1. Bintek     53 Jam








    12 s.d 16/12/200


    





2. Bintek     30 Jam
    07 s.d 10/08/200
3. Bintek
    25 s.d 29/06/200
4.Pelatihan Komputer

      
      
   
     





Jumlah STTPL
 





B

Proses Belajar Mengajar








30-06-2006 s.d. 30-06-2008







1
Melaksanakan penyusunan








program pengajaran atau








praktik selama 4 smt  X








4,1625

16,650
16,650




2
Melaksanakan penyajian








Program pengajaran atau








Praktek selama 4 smt  X








6,2475

24,990
24,990




3
Melaksanakan evaluasi








Belajar atau praktik selama







4 Smt X 2,085

8,340
8,340








1
2
3
4
5
6
7
8
9

4
Melaksanakan Analisis








Hasil evaluasi belajar atau








Praktik selama 4 smt  X








1,3875

       5,550
       5,550




5
Melaksanakan dalam pe-








yusunan dan pelaksanaan








Program perbaikan dan pe-








Ngayaan selama 4 smt  X 








1,3875

       5,550
       5,550




6
Melaksanakan dalam pe-








nyusunan dan pelaksanaan








program bimbingan dan 








konseling dikelas selama








4 smt  X  1,140

       4,560
       4,560





JUMLAH  PBM
  
    





C
UNSUR PENUNJANG







1
Anggota PGRI

       0,500
       0,500




2
Pembina Pramuka selama








2 Thn X  0,25

       0,500
       0,550




3
Panitia EBTA /EBTANAS








1  X  0,200

       0,200
       0,200




4
Panitia PSB








2  X  0,250

       0,500
       0,500




5
Membimbing Mahasiswa








PPL Tgl 11/04  s.d  31/05/








200  selama    Jam X



       4,740

       4,740




6



7
Membimbing Mahasiswa PPL Tgl 20/07  s.d  12/09/200  selama         Jam  X  0,02
Seminar




       4,740
       1,000



       4,740
       1,000





JUMLAH UNSUR PENUNJANG

 

  





JUMLAH UNSUR UTAMA DAN  PENUNJANG



 


























BAHAN YANG DINILAI
Surat keputusan Kepala sekolah, Surat pernyataan kepala sekolah, ijazah, Piagam dan bukti lainnya sebagaimana terlampir dalam berkas usulan







Semarang,     Juni 200
Kepala Sekolah Dasar Negeri   Tengah 01 Kecamatan            Kota 




Drs

N I P


PENDAPAT TIM PENILAI …………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………


Semarang,
Ketua Tim Penilai
………………………………………………………….




…………………………….
N I P


PESRSETUJUAN ………………………………………………………….…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………


Semarang,
………………………………………………………….





…………………………….
N I P







LAMPIRAN III :   KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN

                               DAN KEBUDAYAAN

                               NOMOR     : 025 / 0 / 1995

                               TANGGAL : 8 MARET 1995
 PENETAPAN ANGKA KREDIT

KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG


                                                     NOMOR :
                                                     MASA PENILAIAN : TANGGAL     30-06-200       s.d      30-06-200     

KETERANGAN PERORANGAN

I
1
N a m a
:
2
NIP / Nomor Seri Karpeg
:         /      
3
Tempat dan tanggal lahir
4
Jenis Kelamin
5
Pendidikan yang telah diperhitungkan
Angka Kreditnya
6
Pangkat / Golongan Ruang/ TMT
:                        ,                                 01-07-200
7
Jabatan Guru / Terhitung mulai tanggal
:                                                         01-10-200
8
Masa kerja golongan
Lama
:            Tahun                  Bulan


Baru
:           Tahun                  Bulan
9
Jenis Guru
: Guru Kelas
10
Tugas
: Mengajar Kelas
11
Nama dan Alamat
Sekolah
: SDN                       Kec.


Rumah
: Jl.
II
PENETAPAN ANGKA KREDIT
LAMA
BARU
JUMLAH
1
Unsur Utama



a. Pendidikan



    1) Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar /
   


         Ijazah



   2) Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan serta



       memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
     


       Dan Latihan (STTPL)



b. Prose Belajar Mengajar /Praktik atau
   


    Bimbingan dan Konseling



c. Pengembangan Profesi
        0,000


Jumlah Unsur Utama
  


2
Unsur Penunjang Proses Belajar Mengajar atau
    



Bimbingan



Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunjunag
  


III
Dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan
Guru …………………….TMT
………………

Kepada Sdr…………………………………………….
Ditetapkan di   : Semarang

Pada Tanggal   : ………………………………
N I P

Alamat :
Kepala Dinas pendidikan

Kota Semarang


TEMBUSAN disampaikan dengan hormat kepada :

1. Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta

2. Walikota Semarang
………………………..
     U.p. Kepala Badan Kepegawian Daerah Kota Semarang
N I P
3. Kepala Sekolah Yang Bersangkutan

4. Pertinggal















LAMPIRAN V :
SK BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN ADMINISTRASI


KEPEGAWAIAN NEGARA


NOMOR     :  0433 / f / 1993


TANGGAL :  24 DESEMBER 1993



SURAT PERNYATAAN MELAKUKAN KEGIATAN
PROSES BELAJAR MENGAJAR


Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a
:
N I P
:
Pangkat / Golongan / Ruang
:
J a b a t a n
:
Alamat Sekolah
: SDN

  Kecamatan
Menyatakan bahwa
:


N a m a
:
N I P
:
Pangkat / Golongan / Ruang
:
J a b a t a n
:
Alamat Sekolah
: SDN                             Kec.
Jenis Guru
: Guru Kelas
Tugas Mengajar
: Mengajar Kelas

Telah melakukan kegiatan Proses Belajar Mengajar mulai Semester I Tahun Pelajaran 200  /200  sampai dengan Semester II Tahun Pelajaran 200 /  200 

No
Kegiatan
Semester
I
200 /200
Semester
 II
200 /200
Semester
 I
200 /200
Semester
 II
200 /200
Keterangan
1
Menyusun Program Pengajaran





2
Melaksanakan Program Pengajaran
24 Jam
24 Jam
24 Jam
24 Jam

3
Melaksanakan evaluasi hasil belajar





4
Menyusun dan melaksanakan analisa hasil belajar





5
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan





6
Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan






Demikian pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.


Semarang, 
Kepala Sekolah



 Drs.
N I P