Jumlah Manusia di Muka Bumi Ini tidak terhitung banyaknya, akan tetapi Allah menciptakan manusia selalu berbeda antara satu dengan yang lainnya

Kamis, 27 Oktober 2011

Pentingnya Konseling Pranikah

Ketika waktu menikah semakin dekat, pastikan salah satu agenda Anda dan pasangan adalah menemui profesional untuk konseling pranikah. Anda bisa melakukannya dalam kursus perkawinan di kantor urusan agama dan konsultasi secara pribadi di rumah sakit atau klinik khusus yang menyediakan layanan konseling pranikah.


Berbagai isu seputar membangun hubungan berpasangan dalam rumah tangga hingga kesehatan reproduksi menjadi topik utama. Tanya-jawab mengenai seks, cara mengelola uang bersama pasangan, dan bagaimana menciptakan hubungan berpasangan yang bertumbuh bersama sepanjang pernikahan menjadi bagian konseling tersebut.

Ahli kejiwaan dr Ratna Mardiati, SpKJ, mengatakan, individu atau pasangan yang datang untuk berkonsultasi pranikah atas inisiatif sendiri adalah mereka yang sadar psikologi. Mereka sadar ada yang harus berubah untuk memasuki kehidupan pernikahan yang mempertemukan dua individu berbeda. Mereka yang harus didorong untuk mengikuti konseling pranikah adalah orang yang tidak ingin berubah.

Selasa, 25 Oktober 2011

Kesurupan Dari Sudut Ilmu Hipnoterapi

Dalam setiap pelatihan, baik itu Quantum Life Transformation (QLT) maupun Quantum Hypnosis Indonesia (QHI), saya selalu mendapat satu pertanyaan yang cukup menggelitik rasa ingin tahu, “Apa sih sebenarnya kesurupan itu?”

Pertanyaan ini bisa dilihat dari dua kaca mata berbeda; dari sudut pandang metafisika dan dari sudut pandang ilmu hipnoterapi yang membahas mengenai pikiran, khususnya pikiran bawah sadar.


Dalam artikel ini saya tidak membahas kesurupan dari sudut pandang metafisika karena ini di luar ranah keilmuan saya. Kali ini saya khusus membahas kesurupan dari sudut ilmu hipnoterapi.

Menurut pemahaman masyarakat bila seseorang sedang kesurupan maka ia akan bertindak atau berperilaku bukan seperti dirinya yang biasa. Seakan-akan ada pribadi atau makhluk lain yang sedang menguasai orang ini. Pribadi atau mahkluk ini ada yang bisa diajak komunikasi. Ada juga yang tidak bisa. Ada yang punya nama dan ada juga yang tidak.

Perhitungan Jam Konselor

Perhitungan 24 Jam /perminggu Konselor Sekolah
Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

Dalam pratik penyelenggaraan di sekolah banyak kendala yang dihadapi; apalagi dengan adanya tuntutan sertifikasi bagi konselor sekolah, permasalahan yang sering dihadapi diantaranya banyak konselor sekolah yang masih belum menyetahui tentang bagaimana sebenarnya perhitungan jam bagi konselor sekolah dengan beban perminggu 24 jam pelajaran sementara untuk guru Mata Pelajaran jelas, mereka harus mengajar sebanyak 24 jam pelajaran/minggu lalu bagaimana dengan konselor sekolah?
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh konselor sekolah berkenaan dengan penyelenggaraan BK di Sekolah diantaranya :

1. Kegiatan pelayanan konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50 %.

ANALISIS GENOGRAM SEBAGAI ALAT KONSELING KARIR

Dalam wawancara konseling karir diperlukan suasana menyenangkan yang dapat mendorong klien lebih terbuka untuk mengungkapkan dirinya, dan selanjutnya konselor dapat lebih efefktif membantu klien. Demi tercapai suasana demikian, dibutuhkan keterampilan konselor dalam mewawancarai klien dan menganalisis hasilnya. Genogram yang dikembangkan oleh Okiishi (1987) merupakan suatu alat yang

dipersiapkan untuk membantu konselor-klien ketika wawancara karir berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, hingga dapat mendorong keterbukaan yang dimaksud dalam konteks silsilah keluarga. Genogram dipandang sebagai suatu metode yang cocok untuk melukiskan pengaruh keluarga dan orang tua, dalam suatu model gambar tiga generasi tentang asal usul keluarga. Pada mulanya, Bowen (1980) menggunakan genograf di dalam wawancara terapi keluarga. Kemudian genogram diperluas penggunaannya oleh McGoldrick dan Gerson (1985). Selanjutnya, Okiishi (1987) mengembangkan genogram sebagai alat bantu di dalam wawancara konseling karir.

Jumat, 21 Oktober 2011

18 TANDA ANDA BUTUH KONSELING KARIR


Menurut sebuah situs konsultasi karier, jika salah satu dari situasi di bawah ini terjadi pada Anda, sudah saatnya Anda berkonsultasi dengan konsultan karier. Adapun hal-hal yang terjadi adalah:
1. Saya sering dilewatkan apabila ada promosi/kenaikan jabatan.
2. Pekerjaan saya membosankan.
3. Saya merasa potensi saya tidak dikembangkan secara maksimal.
4. Pekerjaan saya tidak bermakna.
5. Saya sering berganti pekerjaan, tapi pekerjaan baru tidak lebih baik dari yang lama.
6. Saya kesulitan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan.
7. Saya mempunyai mimpi yang lebih besar untuk diri sndiri.
8. Saya punya reputai sebagai pembuat masalah.
9. Orang-orang sering memanfaatkan saya dalam pekerjaan.
10. Saya tidak pernah mendapatkan penghargaan atas pekerjaan yang saya lakukan.
11. Saya tidak tahu bagaimana membuat diri saya diperhatikan sebagai karyawan yang menjanjikan di hadapan bos.

Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan & Konseling

 Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan dan Konseling’, itulah tema  materi yang saya sampaikan pada kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Kuningan, Selasa 04 Oktober 2011, bertempat di Aula SMP Negeri 3 Kuningan. Kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) ini dilaksanakan sebagai  tindak lanjut dari  hasil MOU dengan LPMP Jawa Barat Tahun Anggaran 2011
Dalam kesempatan ini saya mengajak peserta berdisikusi tentang apa, mengapa dan bagaimana pendidikan karakter, dikaitkan dengan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Beberapa point penting yang dapat  saya sampaikan kepada peserta, antara lain:
1. PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING:
  • Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, maka orientasi, tujuan dan pelaksanaan BK juga merupakan bagian dari orientasi, tujuan dan pelaksanaan pendidikan karakter.

Selasa, 11 Oktober 2011

Bimbingan dan Konseling Pola 17 Plus

Bidang Pengembangan
  1. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat,
  2. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
  3. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
  4. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Jenis Layanan
  1. Layanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
  2. Layanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
  3. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
  4. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, industri dan masyarakat.
  5. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
  6. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
  7. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
  8. Layanan Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
  9. Layanan Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Kegiatan Pendukung
  1. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
  2. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
  3. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
  4. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
  5. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
  6. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
Format Kegiatan
  1. Individual, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
  2. Kelompok, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
  3. Klasikal, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas. 
  4. Lapangan, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan