Jumlah Manusia di Muka Bumi Ini tidak terhitung banyaknya, akan tetapi Allah menciptakan manusia selalu berbeda antara satu dengan yang lainnya

Rabu, 25 Agustus 2010

Kluet Selian


Kenduri Adat Perjabuan di Kluet Raya
Senin, 03 Mei 2010 10:36:22 WIB

TAPAKTUAN - Adat dan budaya di Kluet Raya tampaknya sangat spesifik dan egalitik tetapi bukan eksklusif sebagaimana pandangan sebagian pihak.Sebut saja, satu acara yang baru-baru ini diselenggarakan oleh sebagian warga Kluet yang tergabung dalam komunitas pertalian darah menurut garis keturunan (ayah) yakni kenduri perjabuan (marga dalam adat Batak-red) Selian.

Kenduri bersama di kawasan pegunungan Sikorong Kecamatan Kluet Timur tepatnya di pegunungan Suro, sekitar 40-an Km sebelah timur Tapaktuan, Sabtu lalu, diisi dengan pembacaan doa dan wirid Yassin serta tahlilan di sekitar kompleks perkuburan nenek moyang keturunan Selian (Rajo Enggang, dll).

Pengurus Selian Sepakat
Bersamaan dengan acara kenduri yang dihadiri sedikitnya 1000-an warga Kluet tersebut, diadakan pula musyawarah besar (Mubes) Selian Sepakat Aceh Selatan yang bertujuan untuk membentuk dan memilih pengurus organisasi Jabu Selian Sepakat periode lima tahun mendatang.

Adapun pengurus terpilih antara lain Ali Usman Selian (ketua) dan Amat Angkasah Selian (sekretaris), kepengurusan ini dilengkapi dengan wakil ketua, wakil sekretaris, bendahara dan seksi-seksi serta perwakilan kecamatan se-Aceh Selatan.

Hadir dalam Mubes Jabu Selian itu antara lain Muspika Kluet Timur dan tokoh masyarakat Kluet.
Camat Kluet Timur, Halimuddin SH MM kepada Analisa di Tapaktuan, mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran organisasi dan kegiatan kenduri tersebut.

"Apalagi tujuannnya untuk menjalin silaturahmi antara sesama jabu (marga) dan masyarakat luas umumnya demi kemajuan Kluet Timur khususnya dan Kluet Raya pada umumnya," katanya.

Sementara itu penasehat Jabu Selian, M Arbi Selian, mengatakan kehadiran organisasinya semata-mata untuk menjalin persaudaraan mendukung pelaksanaan pembangunan di Aceh Selatan.

Menurutnya, terdapat beberapa marga di Kluet Raya yang hidup secara berdampingan secara turun-temurun di Kluet yakni Selian, Pinim (Sikulat), Pelis, Chenago, Bencawan dan Kerinci.
 
"Sistem perjabuan ini patut dilestarikan untuk memperkuat pelaksanaan adat/budaya Kluet di tengah-tengah dinamika adat dan budaya Aceh,"kata M Arbi yang juga ketua IGAS (Ikatan Geuchik Aceh Selatan) itu. 





Tidak ada komentar: